Tata surya (solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya. Tata Surya ( bahasa Inggris : solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips , meteor , asteroid , komet , dan satelit alami. Tata Surya dipercaya terbentuk semenjak 4.600 juta tahun yang lalu, merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya kecuali Pluto .
Tata Surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2.6 x 10^17 Km dari pusat galaksi . Tata Surya mengeliligi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220Km/detik, dan dibutuhkan waktu sekitar 250 Juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata Surya yang sekitar 4.6 Milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 18 kali dari semenjak terbentuk. Tata Surya dikekalkan oleh pengaruh
Sejarah penemuan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada
Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543) sebelumnya. Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya.
Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan orbit Uranus. Pluto kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya objek angkasa yang berada setelah Neptunus. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto.
Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.
Planet-planet dalam Tata Surya:
1. Merkurius
2. Venus
3. Bumi
4. Mars
5. Jupiter
6. Saturnus
7. Uranus
8. Neptunus
Planet adalah benda langit yang memiliki ciri-ciri berikut:
(a) mengorbit mengelilingi bintang atau sisa-sisa bintang;
(b) mempunyai
(c) tidak terlalu besar hingga dapat menyebabkan fusi termonuklir terhadap deuterium di intinya; dan,
(d) telah "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya
planet diambil dari kata dalam bahasa Yunani Asteres Planetai yang artinya Bintang Pengelana. Dinamakan demikian karena berbeda dengan bintang biasa, Planet dari waktu ke waktu terlihat berkelana (berpindah-pindah) dari rasi bintang yang satu ke rasi bintang yang lain. Perpindahan ini (pada masa sekarang) dapat dipahami karena planet beredar mengelilingi matahari. Namun pada zaman Yunani Kuno yang belum mengenal konsep heliosentris, planet dianggap sebagai representasi dewa di langit. Pada saat itu yang dimaksud dengan planet adalah tujuh benda langit: Matahari, Bulan, Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus. Astronomi modern menghapus Matahari dan Bulan dari daftar karena tidak sesuai definisi yang berlaku sekarang.
Nama-nama Planet berbagai bahasa Pada umumnya digunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Tetapi ada baiknya mengenal nama planet dalam berbagai bahasa.
Indonesia Matahari Merkurius Venus Bumi Bulan Mars Yupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto
Jawa Srengenge Buda Kejora Jagad Wulan Anggara Respati Sani - - -
Inggris Sun Mercury Venus Earth Moon Mars Jupiter Saturn Uranus Neptune Pluto
Latin Sol Mercurius Venus Terra Luna Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus Pluto
Perancis Soleil Mercure Vénus Terre Lune Mars Jupiter Saturne Uranus Neptune Pluton
Portugis Sol Mercúrio Vênus Terra Lua Marte Júpiter Saturno Urano Neptuno Plutão
Jerman Sonne Merkur Venus Erde Mond Mars Jupiter Saturn Uranus Neptun Pluto
Belanda Zon Mercurius Venus Aarde Maan Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus
Pluto
Yunani Helios Hermes Aphrodite Gaea Selene Ares Zeus Kronos Uranos Poseidon
Pluton
Sansekerta Surya Budha Sukra Dhara Chandra Mangala Brhaspati Sani - - -
Gujarati Surya Budh Shukra Prathivi Chandra Mangal Guru Shani Prajapathie Varun
Yamdev
Bengali Surya Budh Shukra Prithivi Chand Mangal Brihaspati Shani - - -
Arab Shams Otaared Zuhra Ard Quamar Merrikh Mushtarie Zuhal Uraanus Niptuun
Plutoon
Canton Taiyeung Suising Gumsing Deiqao Yueqao Fuosing Moqsing Tousing Tinwongsing Huoiwongsing Mengwongsing
Mandarin Taiyang Shuixing Jinxing Diqiu Yueqiu Huoxing Muxing Tuxing Tianwangxing Haiwangxing Mingwangxing
Jepang Taiyou Suisei Kinsei Chikyuu Tsuki Kasei Mokusei Dosei Ten'ousei Kaiousei Meiousei
Filipina Araw Merkuryo Venus Daigdig Buwan Marte Jupiter Saturno Uranus Neptuno
Pluto
Malaysia Matahari Utarid Zuhrah Bumi Bulan Marikh Musytari Zuhal Uranus Neptun Pluto
Mengukur Jarak Planet dari Matahari
Untuk menentukan jarak planet dari Matahari, ada sebuah metode sederhana yang dikenal dengan hukum Titius – Bode. Metode ini ditemukan oleh seorang astronom Jerman yang bernama Johann Daniel Titius pada tahun 1766 dan diperkenalkan oleh rekannya pada tahun 1772, yaitu Johann Elert Bode. Tuliskan sebuah deret 0,3,6,12,24, dan seterusnya, kemudian tambahkan setiap bilangan dengan 4. Hasilnya bagikan dengan 10. Secara matematis, hokum Titius – Bode ini dapat kita tuliskan dengan persamaan sebagai berikut,
r = (n+4)/10 ; n = 0,3,6,12,24, dengan
n = deret bilangan
r = jarak planet dari Matahari dalam satuan AU
Jika kita perhatikan, 7 angka pertama dari deret Titius – Bode , akan menghasilkan nilai yang hampir mendekati (0,4; 0,7; 1,0; 1,6; 2,8; 5,2; 10,0) dengan nilai sesungguhnya jarak Planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, dan Saturnus dari Matahari (0,39; 0,72; 1,0; 1,52; 5,20; 9,54). Pada nilai 2,8, dikemudian hari, para astronom menemukan sabuk asteroid yang jarak sebenarnya adalah antara 2,2 sampai 3,3 AU dari Matahari.
Planet Merkurius
Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat). Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Tidak begitu banyak yang diketahui tentang Merkurius karena hanya satu pesawat antariksa yang pernah mendekatinya yaitu Mariner 10 pada tahun 1974 sampai 1975.
Mariner 10 hanya berhasil memetakan sekitar 40 sampai 45 persen dari permukaan planet dengan jarak sekitar 400 Km dari planet ini. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah
Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus. Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di India, Merkurius dinamai Budha , anak dari Candra sang bulan. Di budaya
jarak planet merkurius dari matahari adalah sekitar 57 juta kilometer. Karena dekatnya dengan matahari, maka suhu di
Struktur Dalam
Dengan diameter sebesar 4879 km di katulistiwa, Merkurius adalah planet terkecil dari empat planet kebumian di Tata Surya. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3 hanya sedikit dibawah kepadatan Bumi. Namun apabila efek dari tekanan gravitasi tidak dihitung maka Merkurius lebih padat dari Bumi dengan kepadatan tak terkompres dari Merkurius 5,3 g/cm3 dan Bumi hanya 4,4 g/cm3. Kepadatan Merkurius digunakan untuk menduga struktur dalamnya. Kepadatan Bumi yang tinggi tercipta karena tekanan gravitasi, terutamanya di bagian inti. Merkurius namun jauh lebih kecil dan bagian dalamnya tidak terdapat seperti bumi sehingga kepadatannya yang tinggi diduga karena planet tersebut mempunyai inti yang besar dan kaya akan besi.
massanya yang sekarang.
Namun pada awal sejarah tata surya, merkurius tertabrak oleh sebuah planetesimal berukuran sekitar seperenam dari massanya. Benturan tersebut telah melepaskan sebagian besar dari kerak dan mantel asli Merkurius dan meninggalkan intinya. Proses yang sama juga telah diajukan untuk menjelaskan penciptaan dari Bulan. Teori yang lain menyatakan bahwa Merkurius mungkin telah terbentuk dari nebula Matahari sebelum energi keluaran Matahari telah stabil. Merkurius pada awalnya mempunyai dua kali dari massanya yang sekarang, namun dengan mengambangnya protomatahari, suhu di sekitar merkuri dapat mencapai sekitar 2500 sampai 3500 Kelvin dan mungkin mencapai 10000 Kelvin. Sebagian besar permukaan Merkurius akan menguap pada temperatur seperti itu, membuat sebuah atmosfir "uap batu" yang mungkin tertiup oleh angin matahari.
Teori ketiga mengajukan bahwa mengakibatkan tarikan pada partikel yang darinya Merkurius akan terbentuk sehingga partikel yang lebih ringan hilang dari materi pengimbuhan. Masing-masing dari teori ini memprediksikan susunan permukaan yang berbeda. Dua misi antariksa di masa datang, MESSENGER dan BepiColombo akan menguji teori-teori ini. Merkurius pada awal bulan ini agak sulit disaksikan dikarenakan posisinya yang terlalu rendah. Namun pada akhir bulan planet ini akan mudah dilihat di Langit Barat setelah matahari terbenam. Merkurius kini berada di Rasi Taurus.
Misteri planet merkurius mulai diungkap radar The Messenger milik Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) setelah lebih dari tiga dekade Mariner 10 menjelajahi planet itu. Mulai rekam yang diduga es, gunung api, hingga planet kecil ini dianggap mulai menyusut
kenyataannya itulah yang terefleksi dalam radar.Selain itu dari hasil analisa radar yang ditangkap di bumi menemukan simpanan air yang membeku yang mungkin tersembunyi di kedalaman kawah kutub merkurius dan belum pernah terkena paparan sinar matahari. Air ini mungkin datangnya dari planet ini sendiri atau dari efek meteor. Merkurius memiliki kerenggangan atmosfere yang sama sekali tidak stabil, dengan gas yang secara rutin keluar dari garivatasi planet yang lemah.
Venus
Planet kedua adalah Venus. Planet ini memancarkan sinar paling terang oleh karena itu sering disebut Bintang Fajar atau Binjang Senja. Jika langit sedang cerah pada pagi atau senja, lihatlah ke arah matahari terbit (pada pagi hari) atau tenggelam (pada sore hari), kamu akan melihat sebuah benda langit seperti bintang yang bercahaya cukup terang. Itulah planet Venus, bukan bintang. Planet, seperti juga bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri. Cahaya planet berasal dari cahaya matahari yang dipantulkannya. Mengapa Venus dapat terlihat lebih terang dibanding planet lainnya ? Penyebabnya adalah karena Venus memiliki atmosfir berupa awan tebal berwarna putih. Atmosfir inilah yang memantulkan cahaya matahari sehingga terlihat berkilau oleh kita di bumi. Venus adalah planet yang paling dekat dengan bumi. Ukurannya pun hampir sama dengan bumi hanya lebih kecil sedikit. Diameternya kira-kira 12100 kilometer (bumi memiliki diameter 12755 kilometer)Dan jari-jari planet venus ini 6.052 km, massa planet ini adalah 0,815x Massa bumi(5,98x 10 pangkat 24 kg) dan massa jenis planet ini adalah 5,25x massa jenis air(1 g/cm pangkat 3).Venus berotasi sangat lambat. Satu putaran rotasi membutuhkan waktu 243 hari 23 Jam. Sebaliknya Venus masa orbital cukup cepat yakni 225 hari. Jadi di Venus 1 tahun , Venus lebih cepat dari pada 1 hari Venus.
Venus adalah planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 224,7 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Planet venus pada siang hari mencapai 500 derajat celsius. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar